SINTANG-Kapal tongkang yang membawa
600 kl solar kandas di Sungai Kapuas di Desa Sungai Putih Kecamatan
Sintang, Senin (03/10). Hal tersebut diakibatkan debit Sungai Kapuas
dangkal, sehingga tidak mampu menampung kapasitas draft kapal tersebut.
Dikhawatirkan jika dalam 2 pekan kedepan tak juga kunjung turun hujan di kawasan perhuluan Sintang, maka kerawanan solar akan mengancam kabupaten ini.“Tongkang yang kandas tersebut, berangkat dari Pontianak, Jumat (23/9) pukul 06.00 Wib. Sekitar pukul 04.00 WIB pagi tadi (Senin kemarin, Red), kapal tersebut kandas di Desa Sungai Putih. Penyebabnya murni karena kedangkalan Sungai Kapuas, sehingga kapalnya sangkut di dasar sungai dan tidak dapat bergerak. Saat ini kita sedang melakukan evakuasi solar,” ungkap Wakil Kepala Depot Pertamina Sintang Hadi Priyono, kepada Pontianak Post, di lokasi kandasnya kapal.
Menurut Hadi, ketinggian air Sungai Kapuas tidak sebanding dengan kapasitas badan kapal dengan nomor lambung DL.83 tersebut, di mana draft kapal 220 cm sedangkan ketinggian air saat itu hganya 180 cm. Sehingga pihaknya saat ini melakukan pelangsiran solar yang diangkut antara 100 sampai 200 liter menggunakan tongkang yang lebih kecil, agar kapal dapat bergerak ke Depot Sintang. “Akibat dari pendangkalan tongkang kita tak bisa melanjutkan perjalanan sampai ke depot Sintang. Dari pengamatan kita debit air tiap harinya mengalami penurunan sekitar 30 cm, sehingga memaksa kita harus segera mengambil tindakan cepat. Hal tersebut kita lakukan untuk menjaga agar pendistribusian BBM tetap berjalan lancar,” kata Hadi.
Apabila kondisi ini terus berlangsung, maka kata dia, dapat dipastikan penyaluran BBM akan dilakukan melalui jalur darat dan akan memakan waktu lama, karena harus dibongkar di Sanggau. Selain itu, diakui Hadi, menggunakan jalur darat dari Pontianak juga akan menambah biaya pengiriman. Bahkan untuk angkutan musim kemarau saat ini, diperkirakan biaya pengiriman mengalami kenaikan hingga 140 % atau mencapai sekitar Rp1 miliar lebih.“Jelas cost-nya akan bertambah. Padahal, dalam kondisi normal sebulannya kita mengeluarkan biaya sekitar Rp200 juta untuk pengiriman ke SPBU-SPBU di Melawi, Sintang dan Sekadau dari Sanggau,” pungkasnya.(wah)
Dikhawatirkan jika dalam 2 pekan kedepan tak juga kunjung turun hujan di kawasan perhuluan Sintang, maka kerawanan solar akan mengancam kabupaten ini.“Tongkang yang kandas tersebut, berangkat dari Pontianak, Jumat (23/9) pukul 06.00 Wib. Sekitar pukul 04.00 WIB pagi tadi (Senin kemarin, Red), kapal tersebut kandas di Desa Sungai Putih. Penyebabnya murni karena kedangkalan Sungai Kapuas, sehingga kapalnya sangkut di dasar sungai dan tidak dapat bergerak. Saat ini kita sedang melakukan evakuasi solar,” ungkap Wakil Kepala Depot Pertamina Sintang Hadi Priyono, kepada Pontianak Post, di lokasi kandasnya kapal.
Menurut Hadi, ketinggian air Sungai Kapuas tidak sebanding dengan kapasitas badan kapal dengan nomor lambung DL.83 tersebut, di mana draft kapal 220 cm sedangkan ketinggian air saat itu hganya 180 cm. Sehingga pihaknya saat ini melakukan pelangsiran solar yang diangkut antara 100 sampai 200 liter menggunakan tongkang yang lebih kecil, agar kapal dapat bergerak ke Depot Sintang. “Akibat dari pendangkalan tongkang kita tak bisa melanjutkan perjalanan sampai ke depot Sintang. Dari pengamatan kita debit air tiap harinya mengalami penurunan sekitar 30 cm, sehingga memaksa kita harus segera mengambil tindakan cepat. Hal tersebut kita lakukan untuk menjaga agar pendistribusian BBM tetap berjalan lancar,” kata Hadi.
Apabila kondisi ini terus berlangsung, maka kata dia, dapat dipastikan penyaluran BBM akan dilakukan melalui jalur darat dan akan memakan waktu lama, karena harus dibongkar di Sanggau. Selain itu, diakui Hadi, menggunakan jalur darat dari Pontianak juga akan menambah biaya pengiriman. Bahkan untuk angkutan musim kemarau saat ini, diperkirakan biaya pengiriman mengalami kenaikan hingga 140 % atau mencapai sekitar Rp1 miliar lebih.“Jelas cost-nya akan bertambah. Padahal, dalam kondisi normal sebulannya kita mengeluarkan biaya sekitar Rp200 juta untuk pengiriman ke SPBU-SPBU di Melawi, Sintang dan Sekadau dari Sanggau,” pungkasnya.(wah)
Sungai Dangkal Tongkang Kandas
Sumber : http://00sintang.blogspot.com/2011/10/sintang-terancam-solar-bbm.html
Sumber : http://00sintang.blogspot.com/2011/10/sintang-terancam-solar-bbm.html
0 komentar:
Posting Komentar